Pasalnya dalam pelaksanaannya pembangunan drainase tersebut diborongkan dan untuk kwalitas tampak asal jadi. Pembangunan drainase dengan panjangn 300 Meter yang menelan anggaran hampir 80 juta rupiah ini dari bangunannya saja sudah bergelombang dan pasangan batu tidak ada batu mortar (pasangan batu tidak ditanam) dan tidak ditemukannya papan informasi di sekitar lokasi pengerjaan.
Sementara hasil pantauan tim media inj di lapangan pada Sabtu Pagi 27/5/2023 ketika menanyakan kepada salah satu warga yang enggan disebutkan namanya dengan initial (YT) mengatakan jika pekerjaan drainase ini di kerjakan sebelum lebaran dan mrmakan waktu 12 hari, Untuk sistem pelaksanaannya diborongkan dengan harga Rp.65.000/meter.
“Panjangnya telu ngatur meter (panjang nya 300 meter) sing Keri wong 16 dibagi telu rombongan anggaran Rp 79.000.000 (adapun anggarannya Rp.79.000.000 dan yang kerja 16 orang terbagi menjadi 3 rombongan)' Ucapnya dalam dialek jawa saat dimintai keterangan oleh tim media di kediamannya.
Lebih lanjut YT menerangkan “Upahe pasangan batune borongan RP. 65.000/meter, yo nek pasanganni lansung numpang neng sitting orak eneng galian pondasine, adapun adukam yi standar mas 4 banding 1, pasir patang angkong semen sesak (Upah pasangan batunya borongan Rp 65.000/Meter dan untuk pasangan batunya lansung tanpa ada pondasi, adapun adukan 4 banding 1, 4 angkong pasir 1 sak semen)" Lagi lagi YT menerangkan dalam dialek jawa.
Sementara Kepala Pekon Yogyakarta selatan Mursidi saat dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya melalu jaringan telpon pribadinya mengatakan "nanti kita ketemu saja cuman kalo besok belum bisa karena mau undangan, jadi hari Selasa kita ketemu buat ngobrol",tutupnya. (Rhn)
0 Komentar